SEPI ANGIN DARI KINABALU...

ku titipkan rinduku dari perantauan pada kedua orang tuaku di dalam blog ini...Ya Allah Ya Tuahnku,limpahkan lah Rahmat kasih sayangMu pada mereka....lindungi dan jauhkanlah mereka dari kecelakaan serta kurniakanlah kebahagiaanMu pada mereka di dunia dan akhirat....sesungguhnya aku terlalu menyayangi mereka...amin..

Tuesday, February 1, 2011

Permata Ayah Bonda


Album : Keampunan
Munsyid : Firdaus
Mewangi kuntuman bahagia
Di halaman ayah serta bonda
Menatang selaut cahaya
Melerai resah dan gundah di jiwa
Segunung impian dicita
Selangit harapan di damba
Dibelai, dimanja mesra
Kaulah racun, kau penawar
Senyuman dan tangisanmu
Pengubat duka dan lara
C/O
Engkau umpama sebutir permata
Diperlubukkan kasih nan bersinar, bercahaya
Hiasi rumahtangga
Engkau harapan seisi keluarga
Panjatan doa dan aimata
Yang pasrah kepada Yang Esa
Kepadamu tercurah
Kasih sayang dan pengorbanan
Agar terus gemilang
Dididik, diasuh tiap masa
Diajarkan ilmu yang berguna
Mengenal Allah dan Rasul
Menyemai, menyubur iman di dada
Dilayur segala kekerasan
Dilentur dengan kelembutan
Dititip seuntai madah
Hidupmu mula dan berakhir
Menyusur fitrah dan sunnah
Bernoktah di penghujungnya
C/O
Tiada yang lebih membahagiakan
Melihat dirimu kian membesar, dewasa
Di dalam sejahtera
Usah terpesona pujukan dunia
Yang hanya menyilau pandangan
Memukau dengan keindahannya
Nasihat ayah bonda
Agar engkau lebih bersedia
Untuk menghadapinya
Bersemi kelopak kasih sayang
Di persada cinta yang sejati
Titisan susu ibunda
Menyegarkan, menghapuskan dahaga
Renjisan keringat dari ayahanda
Menyubur pohon kehidupan
Tuaian sebidang tabah
Buatmu doa dan harapan
Jadilah insan yang mulia
Pembela di hari tua
C/O
Waktu bisa merubah segalanya
Dewasalah dalam rahmat dan kasih Ilahi
Redahi pancaroba
Andai langkahmu tersasar kesimpangan
Pulanglah ke laman ayah bonda
Kembali menghuni di tamannya
Bersamalah semula
Menghirup embunan kasih sayang
Sedingin airmata bonda
Engkaulah permata ayah bonda….
kasih ibu membawa ke syurga
kasih ibu membawa ke syurga
Alhamdulillah, Maha Suci Allah yang masih mengurniakan kita nikmat kesihatan serta masih lagi bernafas untuk kita menjalankan tugas kita sebagai khalifah. Ya Allah, Kau masih lagi memberi kesempatan pada diri ini untuk berbakti kepada insan yang bergelar ayah dan ibu.
Terkenang kembali masa zaman kecil2 dahulu..ibu bapa adalah segala2 buat kita. Sewaktu itu kita merasakan mereka adalah pelindung kita. Ibaratnya tanpa mereka, kita merasa tidak selamat walaupun hakikatnya Tuhan bersama kita. Pada masa inilah mereka menerapkan kepada kita pelbagai ilmu dan mengajar tentang kehidupan. Pada masa itu, kita sentiasa mengiyakan apa sahaja yang dituturkan oleh mereka.
Namun, apabila usia semakin menginjak dewasa..kita mempunyai acuan pemikiran kita sendiri. Namun segala acuan pemikiran ini adalah tempias kepada didikan yang telah diberikan oleh ibu bapa kita. Namun, dalam satu2 situasi kita kadangkala menemui rakan yang mempunyai ragam yang kurang menyenangkan. Dalam keadaan ini, kita tidak boleh menghukum ibu bapa mereka dengan mengatakan tidak pandai mendidik anak.
Kata pepatah, kerana nila setitik rosak susu sebelanga.
Oleh itu sahabat, kita sepatutnya meletakkan diri kita sebaiknya dalam masyarakat..bukan untuk dipandang baik semata2 tetapi menjaga maruah ibu bapa kita disamping menjaga nama baik islam yang kita bawa. kadangkala kita lupa bahawa kita mencerminkan keluarga kita.
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).
(surah Al-An’am,6:151)



Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapanya: “Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan, “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar”. Lalu dia berkata: “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang yang dahulu belaka”.
(surah A-Ahqaaf,46:17)

No comments:

Post a Comment